Minggu, 13 Maret 2016

Ciri Khas Lokal dengan Corak & Desain Beragam "INTERNATIONAL FURNITURE & CRAFT FAIR INDONESIA" (IFFINA 2016)

Jika dulu rotan, bambu dan kayu hanya jadi tanaman sekarang jadi dolar sebagai penghasil devisa negara, karena rotan, bambu dan kayu ternyata menjadi produk yang bernilai tinggi di tangan perajin Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih dan merasa sangat beruntung diberi kesempatan oleh Indoblognet untuk meliput acara Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesia 2016. Pameran International Furniture & Craft Fair diselenggarakan oleh Asosiasi Industri permebelan dan kerajinan Indonesia (ASMINDO) bersama PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Indonesia). Pameran dihadiri 1978 buyer dari 87 Negara.
Taufik Gani, Ketua Umum ASMINDO menjelaskan di tahun penyelenggaraannya yang ke 9, kami menghadirkan wajah baru IFFINA, yaitu pameran furniture Indonesia. Dengan mengusung konsep "Unleasing Hight Quality Furniture Indonesia For International Market". Pameran Furniture Indonesia merupakan transformasi dari Indonesia International Furniture & Craft Fair (IFFINA) telah diselenggarakan sejak tahun 2008-2015.
                                                     Ketua Umum ASMINDO Taufik Gani

Di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC) pameran ini dibuka selama empat hari tanggal 10-13 Maret 2016. Furniture Indonesia 2016 merupakan salah satu pameran yang menjadi agenda wajib bagi buyers dan exhibitors industri mebel baik lokal maupun internasional, karena pameran ini satu-satunya pameran furniture di Indonesia yang diakui sebagai rangkaian pameran ASEAN Furniture Industries Council serta menjadi agenda tahunan pemerintah Republik Indonesia.


Sesuai data tahun 2014, industri kreatif telah berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, rata-rata 7,1% dan menyerap tenaga keja sebanyak 11,7 juta orang atau sekitar 10,65% dari total jumlah tenaga kerja nasional per tahun. Asmindo juga mencatat  nilai ekspor mebel mencapai 1,7 milyar dolar AS hingga 1,9 milyar dolar AS per tahun.

Produk Indonesia banyak sekali peminatnya di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang , Prancis, Inggris dan Belanda  yang menyerap 50%  ekspor produk kreatif Indonesia. Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesia di harapkan semakin meningkatkan dan memperluas potensi perkembangan Furniture
Indonesia di negara-negara Asia Pasifik lainnya. Pameran yang berskala internasional yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2008-2015 yang targetnya pasar ekspor.

Pameran Furniture Indonesia ke-9 untuk pertama kali berkolaborasi dengan Mozaik Indonesia, yaitu sebuah pameran bagi perdagangan Business to Business (B2B) yang memamerkan produk-produk dari produsen maupun manufaktur yang menyediakan inspirasi ide bagi para buyers sesuai dengan keunikan bisnis mereka masing-masing. Berbeda dengan Furniture Indonesia yang menghadirkan 200 eksibitor, Mozaik Indonesia menghadirkan 100 desainer terbaik untuk memamerkan inovasi dan kreativitas produk-produk terbaru.
Dengan kategori Furniture, Interior Home Decor, Accessories, Craft, Lighting, Tableware, Cookware & Kitchenware, Home Textil dan Ceramics. Serta memberikan inspirasi ide yang unik bagi para konsumen untuk menelusuri kebutuhan furniture rumah.

Keberuntungan saya masih berlanjut karena di acara pembukaan IFFINA 2016 (Pembukaan International Furniture & Craft Fair Indonesia) dihadiri Menteri Perindustrian Bapak Saleh Husin yang biasanya hanya saya lihat TV, dalam sambutannya Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan "Kementerian Perindustrian telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penerapan AEC (ASEAN Economic Community), baik melalui penyusunan dan implementasi terhadap komoditi furniture dan kerajinan. Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan keahlian. Maupun pelatihan-pelatihan dalam rangka mengembangkan SDM para perajin furniture dan kerajinan lainnya.

Kementerian Perindustrian secara berkelanjutan melaksanakan kegiatan promosi untuk mempopulerkan furniture nasional maupun internasional, dengan memfasilitasi dunia industri untuk mengikuti pameran furniture internasional secara rutin. Salah satunya adalah pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA 2016).

Pameran ini selain untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia di pasar internasional juga diharapkan dapat meningkatkan target ekspor dan produksi sehingga industri furniture dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap perolehan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu image furniture sebagai green product juga dapat dipopulerkan melalui pameran IFFINA ini.

Ernst K Remboen, Presiden Direktur Traya Indonesia mengungkapkan bahwa furniture saat ini sudah menjadi lifestyle masyarakat, karena hampir setiap kesempatan dan kegiatan masyarakat saat ini tidak lepas dari furniture, hal tersebut mendorong para produsen untuk membuat diferensiasi produk untuk para pengguna dan penikmat furniture. Industri furniture membutuhkan inovasi dari para desainer, sedangkan desainer membutuhkan platform untuk menyalurkan ide dan berkolaborasi dalam rangka menjangkau pasar mereka. Oleh karena itu kami percaya bahwa kolaborasi Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesia dapat menampilkan potensi dan kelebihan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara produsen. Dia juga menekankan bahwa ketika mengunjungi pameran ini, para buyers yang berasal dari Industri Hotel, Restoran dan Cafe atau lebih dikenal dengan industri HOREKA, tidak hanya mendapat kemudahan untuk mendapatkan inspirasi ide dan tren furniture terbaru, namun juga dapat menjalin hubungan bisnis secara langsung.

Setelah acara resmi dibuka, saya mulai menyusuri selasar karpet merah di area pameran, salah satu peserta yang mengikuti Pameran Furniture Indonesia adalah PT Diraja Surya Furniture.Yanti yang bertugas di stand bersedia saya ajak berbincang-bincang.

* Yanti mengatakan pabrik furniture milik pengusaha asal Sidoarjo yang berlokasi di kota Pasuruan
* Keunggulan Produk PT Diraja Surya adalah karena dibuat dari kayu jati pilihan.
* Produk mereka seperti kursi, meja, pot bunga, lantai, baki dan tempat tidur sudah sering diekspor ke Eropa yaitu Italia, Jerman dan Swiss.
*Target PT Diraja Surya Furniture mengikuti pameran adalah mendapat customer baru. Untuk akomodasi dan biaya mengikuti pameran, mereka mendapat fasilitas dari Dinas Perdagangan dan Industri.
*Keuntungan mengikuti pameran adalah mendapat pembeli baru dari mancanegara, karena PT Diraja Surya sudah beberapa kali mengikuti pameran.


Selanjutnya yang menggoda saya adalah stand Sango Ceramics. Berikut sedikit percakapan saya dengan Ivana H sebagai generasi ke 3 yang meneruskan usaha ini.
 * Sango Ceramics mulai produksi sejak tahun 1977.
 * Pabriknya berada di kota Semarang.
 * Sango memproduksi barang pecah belah, keramik dekorasi dapur.
 * Menurut Ivana, produk sango biasanya mendapat pembeli dari restoran, hotel, cafe, dan ibu rumah        tangga juga ada.
* Ivana mengatakan bahwa kakeknya lah yang memberi nama Sango Ceramics.
* Produk Sango dijual ke negara-negara seperti Amerika, Afrika, Jerman, India.
* Biasanya pembeli lebih tertarik dengan warna-warna pastel, gold, silver. Untuk harga tergantung jumlah produksi.
* Semua desain Ivana tidak membeli dari orang lain karena Sango Ceramics memiliki desainer sendiri.
* Taget Ivana mengikuti pameran pendapatan semakin meningkat, karena dengan mengikuti pameran seperti     ini bisa banyak mengenal desainer, distributor, dan pemilik e-commerce.
* Untuk harga masing masing produk di sesuaikan dengan jumlah produksi dan segmen pasar.

Saya juga sempat singgah ke stand Basuki Lacasa yang berasal dari Malang dan sempat berbincang-bincang sedikit mengenai produk mebel mereka yang unik dan antik, serta sudah sering mengekspor produknya. Menurut Pak Basuki mebel buatan mereka punya ciri khas sendiri, karena ukiran yang khas dan terkesan antik seperti yang ada pada zaman kerajaan. Tapi sayang perbincangan saya harus terhenti karena ada reporter televisi yang ingin mewawancarai Pak Basuki.


Masih penasaran saya mampir ke stand Kanindotama menyapa Eti Kurniawati yang baru pertama kali mengikuti pameran Furniture Indonesia. Berbagai macam jenis furniture dan mebel kayu jati tersedia, target Eti kurang lebih sama seperti peserta pameran yang lain "mendapat pembeli baru dari mancanergara". Kami memberikan garansi untuk setiap produk, Kanindotama bekerjasama dengan perajin langsung di Jepara. Keunggulan produk Kanindotama memperhatikan tahap-tahap pengerjaan dengan desain khas dan kualitas baik. Misalnya pemilihan bahan mentah kayu jati dipilih dari pohon yang memang sudah layak tebang. Semoga sukses ya mbak Eti dan targetnya mengikuti pameran Furniture Indonesia tercapai.


Sebenarnya saya masih ingin berkeliling dan bertanya lebih banyak tapi karena area yang sangat luas saya hanya bisa melihat kesibukan pembeli dari mancanegara yang sedang bertransaksi. Takjub rasanya melihat kreasi dari perajin Indonesia yang sangat bervariasi dengan keunikan masing-masing. Semoga dengan Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesia 2016 diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai kualitas produk-produk Indonesia. Mulai dari bahan baku, desain, dan hasil akhir dari industri furniture Indonesia yang berkualitas internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Nikmatnya Bento Ramadan HokBen

Irma Wulansari Communication Dept Head PT Eka Bogainti Tak terasa puasa sudah sampai hari ke 12, waktu begitu cepat berlalu, sudah khatam ti...