Kamis, 14 September 2017

Peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional

Gedung Perpustakaan Nasional 

Siapa yang suka membaca? Jadi ingat waktu kecil saya sangat suka membaca. Yang paling sering saya baca waktu itu majalah Bobo. Karena waktu itu keluarga saya tidak berlangganan majalah Bobo, saya sering meminjam pada teman. Di majalah Bobo selain cerita bergambar ada juga bobosiana, atau tentang berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Hobi saya membaca berlanjut sampai saya beranjak remaja. Masa SMP dan SMA saya senang sekali membaca majalah Gadis, majalah Aneka, bahkan majalah Kartini pun saya baca.

Sayangnya perpustakaan tidak sebanyak sekarang, kala itu seingat saya perpustakaan yang sering saya kunjungi di Sekolah Menengah Pertama. Saya sering meminjam buku dan saya bawa pulang. Berbanding terbalik dengan sekarang, saya sering membelikan buku untuk anak saya agar ia rajin membaca. Tapi sepertinya minatnya kurang, buku-buku hanya menjadi koleksi saja. Dan hanya sesekali dibaca, sekarang saya sedang berupaya agar anak saya gemar membaca. Salah satunya dengan mengajaknya ke perpustakaan.

Suasana didalam Gedung Perpusnas

Bicara tentang perpustakaan, besok 14 September 2017 akan diresmikan Perpustakaan Nasional yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan No 11. Tak tanggung-tanggung peresmian Perpustakaan Nasional akan diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan akan didampingi Kepala Perpustakaan Nasional Muh. Syarif Bando. Tadi sore saya sudah melihat langsung berbagai persiapan untuk acara besok. Panggung besar sedang dibangun, para pelajar sedang berlatih bernyanyi dengan alat musik angklung. Meja dan berbagai lukisan sudah ditata rapi. Bisa dipastikan acara peresmian perpustakaan nasional akan sangat meriah.


Fasilitas layanan perpustakaan berlokasi di Jalan Merdeka Selatan Nomor 11, dan berada di kompleks bersejarah (silang Monas) yang juga merupakan kawasan ring satu pusat pemerintahan. Untuk mencapai lokasi bisa dengan menggunakan bus trans Jakarta dan turun di halte Balai Kota. Bangunan setinggi 24 lantai dan tiga basement berdiri di atas lahan seluas 11.886 meter persegi dengan luas bangunan 50.445 meter persegi. Persis didepan gedung tersebut merupakan bangunan cagar budaya. Mengutip dari keterangan bapak Muh. Syarif Bando "Proses pembangunan gedung fasilitas layanan tersebut menelan biaya lebih dari Rp. 500 miliar yang dianggarkan dalam tiga tahun APBN (2014-2016)".


Bangunan fasilitas layanan perpustakaan sepintas sederhana, tinggi menjulang dengan rupa persegi seperti jendela. Rupa seperti jendela mengartikan perpustakaan adalah jendela dunia. Perpustakaan yang menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Perpustakaan juga menjadi sentra aktivitas edukatif, rekreatif, dan kultural.


Gedung fasilitas layanan perpustakaan merupakan perpaduan layanan inklusif, diversifikasi layanan, berbasis komunitas yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Layanan inklusif didesain untuk melayani penyandang disabilitas dari segi sarana prasarana, koleksi, maupun ruangan khusus bagi disabilitas tuna netra. Diversifikasi layanan perpustakaan dimaksudkan agar seluruh golongan usia dapat menikmati layanan.

Area baca untuk anak-anak didesain secara apik dan menarik dengan warna-warna yang memanjakan mata. Lukisan mural yang diambil dari cerita rakyat menghiasi pilar-pilar area baca tersebut. Di sini, juga menyediakan ruang khusus laktasi (menyusui) sehingga ibu-ibu tidak perlu kuatir saat mendampingi buah hatinya bermain, membaca, bereksplorasi maupun berkreasi di panggung kreasi yang sangat kondusif bagi pengembangan literasinya. Sedangkan khusus bagi pembaca lansia juga disediakan pelayanan khusus, termasuk koleksi dan petugas yang mendampinginya. Jadi lansia tetap bisa membaca juga, jujur saya sudah jarang melihat lansia membaca di perpustakaan.

Masih mengutip dari bapak Muh. Syarif Bando "Fasilitas Perpustakaan Nasional dilengkapi fasilitas komputer dan internet untuk layanan multimedia, naskah-naskah, peta, buku-buku langka, hingga layanan mikrofilm. Di samping itu, fasilitas baru layanan perpustakaan memuat ruang pameran (galeri), teater, aula berkapasitas 1.000 kursi, ruang telekonferensi, dan ruang-ruang diskusi yang dapat digunakan oleh para komunitas literasi".

Untuk mempermudah sebaiknya kita membuat kartu anggota perpustakaan  terlebih dahulu.  Kartu anggota perpustakaan pun dikembangkan secara mutakhir berbasis radio frequency identification (RFID). Bahkan seluruh pengelolaan koleksi di setiap lantai menggunakan RFID dan tele lift (transportasi pengantar buku). Fasilitas baru layanan perpustakaan memberikan kemudahan bagi pemustaka yang ingin meminjam buku untuk dibawa pulang dengan limit waktu tertentu (open access).

Gemilang Perpusnas
(Sumber foto Refika )


Pada tanggal 12 September 2013 juga telah dilaksanakan Gemilang Perpustakaan Nasional yang merupakan Ajang Penghargaan pada tokoh dan insan perbukuan Indonesia. Acara berlangsung di Balai Sarbini. Penghargaan diberikan  dalam beberapa kategori diantaranya:
  • Kategori Pustakawan Terbaik
  • Pelestari Naskah Kuno
  • Kategori Media Masa diperoleh oleh Jawa Pos dan Kedaulatan Rakyat
  • Kategori Masyarakat dan Tokoh Masyarakat
  • Dan lain-lain

Semoga dengan adanya Perpustakaan Nasional ini akan memberikan dampak positif pada kita semua khususnya para remaja usia sekolah. Daripada nongkrong ga jelas sebaiknya menambah pengetahuan di Perpustakaan Nasional. Mulai besok 14 September 2017 jam 12.00 segala informasi tentang Perpustakaan Nasional dapat diakses melalui perpusnas.go.id. Kita juga bisa bergabung dengan media sosial Perpusnas di @perpusnas1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Nikmatnya Bento Ramadan HokBen

Irma Wulansari Communication Dept Head PT Eka Bogainti Tak terasa puasa sudah sampai hari ke 12, waktu begitu cepat berlalu, sudah khatam ti...