Sabtu, 10 Maret 2018

Agus Yudhoyono Siap Menjadi Pemimpin Muda

Keluarga AHY
(Sumber foto Instagram ahyforall)

Selamat pagi, baru sadar karena kesibukan sudah 20 hari saya tidak menulis. Kali ini saya ingin menulis tentang sosok Agus Yudhoyono atau yang lebih dikenal dengan sebutan AHY. Pertama kali saya mulai mengenal, yaelah mengenal. Maksud saya mengetahui tentang calon pemimpin muda ini, saat dia menikahi artis cantik Annisa Pohan. Waktu itu saya masih menjadi karyawan di Batam. Acara pernikahannya yang disiarkan langsung di stasiun televisi sukses membuat saya dan teman-teman yang kala itu jomblo “baper”.


Agus Yudhoyono


Setelah beberapa tahun berlalu, saya agak kaget saat pemilihan Gubernur DKI beberapa waktu lalu mendengar kabar AHY meninggalkan kariernya di TNI. Walaupun tidak terpilih menjadi gubernur tapi saya salut dengan AHY yang tetap berjiwa besar. Kenapa baru sekarang AHY masuk ke politik? Justru sekaranglah saat yang tepat. Setelah selesai Pilkada DKI, AHY berkeliling Indonesia, dari Aceh sampe Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi. Semua pulau besar sudah dilewati. Bertemu banyak orang, lintas golongan, tua muda, dan menyerap aspirasi mereka sambil berdiskusi. Dalam perjalanannya AHY menemukan keyakinannya piece by piece (because believing is indeed a process). Keyakinan untuk all out di politik, di garis terdepan memperjuangkan ide dan gagasan yang selama ini muncul dari setiap pertemuannya dengan orang-orang.

Saya salah satu orang yang berpikir politik itu kotor, jahat, politik itu banyak buruknya, dan tidak akan ada yang menjamin satu orang pun, siapapun yang masuk ke dunia politik bisa mengubah dunia politik menjadi bersih atau seperti yang kita inginkan.Tapi, semua hal tidak akan berubah apabila tidak ada yang berani memulai dan mencoba.

Ada anak muda yang rela meninggalkan kariernya yang bagus di TNI. Bahkan panglima TNI, Jenderal Gatot waktu itu mengungkapkan, bahwa anak ini yang akan jadi pemimpin TNI masa depan. Anak muda ini tidak silau dengan hal tersebut, karena ada visi besar yang bergemuruh di dalam dadanya untuk menghadirkan politik yang keren, meski ia sadar bahwa saat ini politik dipersepsikan sebagai sesuatu yang kotor, jahat dan sebagainya. Ia meninggalkan kemapanan dan kenyamannya untuk sebuah visi besar untuk bangsa ini.

Ia ingin membuat warna baru di politik dan memulai perubahan ini. Ia ingin politik itu keren. Dia sadar, dia tidak bisa melakukan ini sendiri, perlu semangat-semangat muda, dengan warna baru yang lain yang bisa ikut mencoba mengubah apa yang kita persepsikan selama ini mengenai politik. Totalitasnya ia wujudkan dengan masuk partai politik dan menjadi komandan perubahan di sana.

Kenapa partai politik? Karena sistem di Indonesia itu dibangun oleh partai politik. Orang partai politik yang membuat UU, menyetujui anggaran di DPR. Kalau orang partai politik itu baik dan berkualitas, ia bisa bikin UU yang bagus dan program yang bagus untuk kita, untuk rakyat. Jika mereka busuk, maka anda akan kena busuknya juga oleh kebijakan-kebijakan mereka via UU dan anggaran pemerintah yang mereka setujui.

Kembali ke AHY tadi, ia punya prinsip lebih baik menyalakaan lilin daripada mengutuk kegelapan. Better to start than never. Dia ingin anak muda mau belajar politik karena politik itu penting bagi masa depan kita semua dan negara ini.

AHY akan menghadirkan cara berpolitik yang lebih baik di negeri ini, maka ia memutuskan untuk terjun langsung agar bisa memberikan perubahan positif yang bisa berdampak langsung bagi masyarakat. Bahwa riset itu penting adalah satu hal, tapi riset dan lain-lain hanyalah riset saja tanpa adanya eksekusi. Dengan berpolitik, ia bisa berjuang langsung membawa aspirasi masyarakat dan mengeksekusinya.

AHY menyiapkan dirinya untuk mengabdi buat bangsa dan menjadi pemimpin jauh-jauh hari, sejak remaja. Saat remaja-remaja lain itu sibuk bermain, atau pacaran. Ia selalu menyiapkan dirinya untuk yang terbaik. Terbukti, ia selalu mendapatkan prestasi yang terbaik di sekolah, Akmil bahkan di luar negeri.

AHY melihat bahwa harapan akan Indonesia yang lebih baik, lebih adil, lebih sejahtera, lebih demokratis itu benar adanya dan sudah menjadi kewajiban generasinya untuk memperjuangkan itu. AHY mendapatkan energi dan semangat yang luar biasa dari setiap orang yang ditemuinya, lintas profesi. Dan dia ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama membuat politik kita politik yang baik, yang menarik anak muda untuk tidak anti politik, politik atas nama bangsa Indonesia.

John F Kennedy bilang “ask not what your country can do for you -- ask what you can do for your country.”

Baru sekitar 1,5 tahun AHY masuk jalur politik. Langkahnya sudah diperhitungkan di tingkat nasional, bahkan menjadi perhatian beberapa negara sahabat.

AHY dipercaya Partai Demokrat untuk menjadi “Panglima Perang”, dengan menjadi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Partai Demokrat punya harapan besar pada AHY untuk menaikkan elektabilitas, juga melihat AHY sebagai sosok yang punya visi yang serupa dan bisa meneruskan kepemimpinan nasional.

Beberapa duta besar negara sahabat datang menyambangi AHY karena mereka melihat AHY bakal jadi pemimpin bangsa ini suatu saat. Mereka ingin tahu lebih jauh dan bagaimana bisa bersinergi dengan AHY sebagai pemimpin mendatang.

Banyak yang mencibir AHY belum matang, padahal kita tahu sejarah mencatat Sebastian Kurz juga awalnya dicibir ketika usia 24 tahun menjadi menteri termuda di Austria. Muhammad Al Fatih beberapa abad lalu taklukan Bizantium di usia 21 tahun dan ubah jalan sejarah dunia.

AHY dan istri

Seandainya AHY ditakdirkan menjadi pemimpin masa depan, sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya saya mendukung. Agar harapan saya untuk Indonesia yang lebih baik di segala bidang terwujud. Sekolah gratis, fasilitas kesehatan gratis dan pastinya harga sembako yang tidak terus melonjak.

Sudah dulu ya karena pekerjaan rumah menunggu. Kalau kamu, apa harapanmu untuk bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Info lengkap klik di sini DemokratSiap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Nikmatnya Bento Ramadan HokBen

Irma Wulansari Communication Dept Head PT Eka Bogainti Tak terasa puasa sudah sampai hari ke 12, waktu begitu cepat berlalu, sudah khatam ti...