Sabtu, 19 Mei 2018

Cinta Terencana Membuat Semua Menjadi Indah

Dua Anak Cukup
Sumber foto fixabay.com


Sesekali saya menyanyikan lagu Keluarga Cemara saat kangen keluarga besar saya di Sumatera. Ya, saya memang berasal dari keluarga besar, bahkan sangat besar. Saya anak ke-7 dari 9 bersaudara. Saya tidak malu mengakui ini karena itu kenyataan. Mengapa dulu ayah dan ibu saya tidak ikut keluarga berencana? Itu yang akan saya bahas. Dulu belum ada program keluarga berencana, adik bungsu saya lahir tahun 1985. Mungkin sudah ada program pemerintah tetapi belum sampai ke orangtua saya, sehingga hampir setiap tahun ibu saya melahirkan.

Sudahlah itu sudah berlalu yang penting sekarang anak-anak ibu dan ayah sudah mengikuti program pemerintah Keluarga Berencana cukup 2 anak, laki-laki atau perempuan sama saja. Bahkan saya hampir saja berniat cukup punya anak satu saja. Tapi setelah anak pertama saya berusia 10 tahun saya memutuskan untuk menambah momongan.

Keluarga Besar 


Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga

Banyak anak banyak rejeki benarkah?
Saya pribadi tidak setuju dengan kalimat di atas. Memang benar setiap anak membawa rezeki masing-masing. Akan tetapi bukan berarti kita bisa nambah anak setiap tahun karena idealnya jarak kelahiran anak adalah dua tahun, agar anak mendapat kasih sayang yang cukup. Selain itu alasan saya tidak banyak anak karena zaman sekarang beda dengan zaman dulu. Kini mendidik anak penuh tantangan. Selain itu juga biaya sekolah tidak murah.

Sumber foto fixabay.com

Apa itu Cinta
Siapa yang tak kenal cinta, remaja pun sudah mengenal cinta, tetapi cinta yang sesungguhnya adalah dimulai saat menjalani kehidupan berkeluarga. Ini merupakan fase terbesar dalam hidup karena berkeluarga menyatukan dua individu yang berbeda. Pada tanggal 15 Mei 2018 lalu dalam rangka memperingati hari Keluarga Nasional, saya menghadiri acara temu blogger bersama BKKBN di Museum Penerangan TMII, mendengarkan langsung dari narasumber tentang apa itu CINTA TERENCANA UNTUK MEMBANGUN KELUARGA YANG TERENCANA.

Apa itu Cinta Terencana
Merencanakan keluarga dimulai dari mengarahkan cinta menjadi cinta yang terencana agar terbangun keluarga yang terencana sehingga terwujud keluarga yang berkualitas. Dalam keluarga akan ada peran dan tugas masing-masing terkait dengan posisi sebagai suami-istri, ayah-ibu (orangtua), dan menjamin terlaksananya fungsi keluarga agar memiliki ketahanan dan kesejahteraan, sehingga terwujud keluarga yang berkualitas. Itulah mengapa perlunya pengetahuan dan ketrampilan bagi setiap individu agar mampu menjalani kehidupan berkeluarga dengan optimal. Harus ada program yang didesain secara komprehensif untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi setiap individu agar mampu menjalani kehidupan dengan optimal. Ùntuk mewujudkan cinta terencana diperlukan program yang didesain jauh-jauh hari sebelum seseorang memutuskan untuk menikah, bukan hanya sekedar kursus pranikah.


Cinta terencana dimulai dari remaja, karenà remaja merupakan fase yang pasti terjadi sebelum memasuki usia dewasa. Sehingga perlu disiapkan agar para remaja memiliki pengetahuan tentang berkeluarga, agar dapat menyiapkan diri dan merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik, misalnya:
  • Usia berapa sebaiknya menikah
  • Berapa jumlah ideal anak
  • Akan tinggal di mana setelah menikah

Dengan adanya pengetahuan dan cinta terencana, harapannya semoga setiap individu yang memutuskan untuk menikah, bisa mempertahankan pernikahannya hingga maut memisahkan. Jangan sampai terjadi baru hitungan hari menikah sudah memutuskan untuk berpisah karena merasa sudah tidak cocok, atau karena faktor ekonomi, atau orang ketiga yang lebih dikenal dengan istilah “pelakor”.

Jatuh cinta mungkin saja tiba-tiba
Tapi setelah itu harus menjadi cinta yang terencana
Karena kalau terencana segalanya jadi lebih mudah
(Gede Prama: penulis, pembicara dan motivator)




Hadir juga sebagai narasumber Ibu Eka Sulistya Ediningsih yang memberikan banyak pencerahan tentang “Cinta Terencana Untuk Membangun Keluarga Yang Terencana”. Dimulai dari prinsip cinta terencana yang di antaranya:
  • Mencintai diri sendiri
  • Mencintai pasangan
  • Mencintai keluarga
  • Mencintai bangsa
  • Mencintai negara

Selain itu Ibu Eka juga menjelaskan 8 fungsi keluarga yang meliputi:
  • Fungsi agama
  • Fungsi sosial budaya
  • Fungsi cinta dan kasih sayang
  • Fungsi perlindungan
  • Fungsi reproduksi
  • Fungsi sosial dan pendidikan
  • Fungsi ekonomi
  • Fungsi pelestarian dan lingkungan
(Sumber BKKBN)

Cinta terencana berusaha menggalang optimisme masyarakat untuk menyambut bonus demografi Indonesia emas pada tahun 2045 nanti dengan mengoptimalkan 8 fungsi keluarga juga program substansinya untuk menumbuhkan semangat revolusi mental yang dimulai dari keluarga. Cinta terencana yakin perencanaan merupakan kunci keberhasilan menggapai cita-cita dan meraih masa depan yang gemilang.


Narasumber kiri-kanan
Psikolog anak, remaja, dan keluarga, Roslina Verauli
Direktur Bina Ketahanan Remaja, Eka Sulistya Ediningsih
Resi, Blogger Plus Community
(Sumber foto bplus_com)

Tujuan Cinta Terencana
Tanpa rencana, kisah cinta manusia hanya akan disibukkan dengan berbagai masalah, dari satu masalah ke masalah yang lain. Cinta terencana bertujuan menyegarkan kembali ingatan masyarakat Indonesia, bahwa keluarga adalah kekuatan utama dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan merencanakan masa depan yang gemilang. Karena dengan cinta yang terencana, percaya rasa cinta adalah elemen yang dimiliki seluruh manusia yang mendorong setiap generasi dari balita, remaja, dewasa, dan lansia untuk saling menjaga dan tumbuh bersama.

Dalam rangka memperingati hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2018 BKKBN mengajak kita semua mengkampanyekan cinta terencana. Karena cinta terencana adalah proses aktualisasi diri yang mendorong perilaku individu menjadi positif, responsif, kreatif, produktif, dan berorientasi pada masa depan. Dengan tumbuhnya cinta terencana pada keluarga, maka akan membentuk perilaku remaja ataupun individu keluarga yang berkomitmen dalam menyiapkan segala kebutuhan lahir dan batin untuk membahagiakan orang yang dicintainya.

Roslina Verauli

Kiat membangun keluarga sehat terencana
Psikolog Roslina Verauli, M.Psi. yang hadir saat acara memberikan banyak tips. Seperti usia yang baik untuk menikah adalah usia 20 tahun ke atas. Karena pada usia 20, setiap individu mampu mengatasi risiko menikah usia dini. Sementara pernikahan di atas usia 30 tahun juga berisiko pada problem semakin independen dan terlalu mandiri, begitu ada konflik pernikahan minta pisah. Bahkan ada kerabat saya yang memilih tidak menikah karena sudah merasa mampu mengatasi segalanya. Nah loh!

Motif menikah yang positif di antaranya karena cinta, ingin punya keturunan, ingin memiliki teman hidup. Sedangkan motif negatif menikah seperti balas dendam, bayar hutang, numpang hidup, hamil di luar nikah. Saya dulu nikah karena ingin memiliki teman hidup, karena cinta bisa menyusul belakangan hehehe.

Indikator pernikahan dapat dikatakan berhasil jika:
  • Mandiri secara emosional jangan dikit-dikit lapor, bertanya sama orangtua. Misalnya berantem lapor orangtua, mau membeli sesuatu lapor dulu, dan lainnya.
  • Mandiri secara finansial, seorang suami harus bekerja karena sebagai kepala keluarga harus menafkahi istri.
  • Bertanggung jawab, karena suami adalah tulang punggung keluarga. Jangan terbalik, jika istri bekerja itu hanya membantu perekonomian keluarga bukan kewajiban.

Kami dukung kampanye Cinta Terencana

Pernikahan dikatakan berhasil jika pasangan bisa mengatasi konflik dengan baik, dan berkomunikasi dengan baik. Berikut cara komunikasi yang positif dalam berkeluarga:
  • Mendengarkan jika pasangan sedang bicara, hehehe jangan sambil ngetik di HP.
  • Fokus pada topik yang dibicarakan.
  • Respek menghargai lawan bicara.
  • Bicara dengan nada halus tapi jelas.
  • Komunikasi 2 arah maksudnya saling menimpali.
  • Membuka diri dengan mengemukan pendapat.
  • Jelas maksud dan tujuan.

Saya selalu senang saat bertemu psikolog cantik dan ramah ini. Karena hampir 90% apa yang dibicarakannya mengena dalam kehidupan saya sehari-hari. Semoga suatu saat saya bisa bertemu lagi dengan semua narasumber yang hadir agar terwujud impian keluarga yang berkualitas.


Lagu Mars KB



Apa itu BKKBN?
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dulu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Adalah lembaga pemerintah non departemen yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Demi menghormati hak asasi manusia slogan dua anak cukup diganti menjadi dua anak lebih baik, tapi kini slogan dua anak cukup tetap digunakan. BKKBN tidak hanya mengurus tentang Keluarga Berencana dan berbagai alat kontrasepsi. Akan tetapi BKKBN juga banyak memiliki program untuk masyarakat Indonesia seperti kampanya Cinta Terencana dan Remaja Genre. Program Remaja Genre mengajak para remaja untuk menghindari narkoba, seks bebas dan nikah dini.




Untuk berbagai informasi menarik yuk gabung di media sosial BKKBN. Bagaimana menurut kalian dua anak cukup atau cukup dua anak? 👩‍👩‍👧‍👦

Instagram @bkkbnofficial
Twitter @BKKBNofficial

#HariKeluarga
#CintaKeluarga
#CintaTerencana
#NostalgiaKeluargaBKKBN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Nikmatnya Bento Ramadan HokBen

Irma Wulansari Communication Dept Head PT Eka Bogainti Tak terasa puasa sudah sampai hari ke 12, waktu begitu cepat berlalu, sudah khatam ti...