Sabtu, 01 Mei 2021

Bijak Dalam Memilih Produk Asuransi


Beberapa waktu yang lalu saya membaca keluhan nasabah asuransi di media sosial. Keluhan tersebut terkait produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi dan jumlah yang diterima tidak sesuai dengan saat dia mendapat penjelasan tentang polis tersebut dari agen asuransi. Tingkat literasi asuransi yang belum memadai di masyarakat menyebabkan munculnya berbagai keluhan tentang produk asuransi jiwa yang terkait dengan investasi. 


Tokio Marine Life Insurance Indonesia menggelar Webinar dengan tema "Bijak Memilih Asuransi Yang Tepat dan Aman". Acara berlangsung pada tanggal 28 April 2021 dan bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih memahami produk dan perusahaan asuransi yang kredibel dan bereputasi demi menghindari berbagai permasalahan terkait asuransi di kemudian hari. 


Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 yang menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia khususnya di sektor asuransi jiwa masih rendah. Persisnya, Indeks Literasi Asuransi hanya 19,4%, lebih rendah dari Indeks Literasi Perbankan yang mencapai 36,12%.


Muhammad Irsan, Head of Agency Training & Manpower Development, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia mengajak semua pihak di industri ini untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memahami fungsi asuransi jiwa sebagai sarana perlindungan dan perencanaan keuangan keluarga masa depan. “Perusahaan asuransi juga sudah seharusnya memastikan bahwa para tenaga pemasarnya telah tersertifikasi dan memiliki pengetahuan produk yang baik sehingga mampu memasarkan seluruh produk yang dijual sesuai aturan yang berlaku. Di Tokio Marine Life Insurance Indonesia, kami mempunyai program pelatihan berkala untuk para tenaga pemasar bahkan kami secara khusus juga mengundang trainer profesional untuk memberikan program pelatihan yang komprehensif sebagai bekal para tenaga pemasar kami agar mereka dapat menjual produk dengan cara yang benar,” urai Irsan.

 

Adapun Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Financial Planning Standards Board Indonesia (LSP FPSB) Tri Djoko Santoso mengungkapkan bahwa polis asuransi jiwa fungsi utamanya adalah proteksi keuangan menyeluruh, yaitu melindungi keuangan keluarga karena hilang atau berkurangnya penghasilan (income protection) dan kekayaan (wealth protection) seorang pencari nafkah atau pemilik kekayaan disebabkan meninggal, kecelakaan, sakit dan cacat. “Dalam perencanaan keuangan, polis asuransi jiwa memiliki peran sangat penting bagi keluarga dari sejak seorang mulai bekerja (income and debt protection), menikah, memiliki anak sampai meninggal (warisan),” ungkap Tri Djoko. 


Selanjutnya, Senior Vice President PT Schroders Investment Management Indonesia Adrian Maulana mengungkapkan bahwa dalam hal berinvestasi, calon investor atau pemegang polis harus lebih dahulu mengenal produk investasi dan profil risiko dari nasabah. “Sebabnya, tingkat risiko dari setiap jenis instrumen investasi itu berbeda-beda dan disesuaikan dengan profil risiko nasabah. Di sisi lain, peran perusahaan asuransi juga perlu untuk memberikan edukasi kepada calon investor atau pemegang polis, karena mereka mempunyai hak untuk berinvestasi sesuai dengan profil risikonya. Kedua unsur ini sangat penting agar tidak muncul dispute di kemudian hari,” jelas Adrian.


Irsan lebih lanjut memaparkan sejumlah indikator yang dapat menjadi panduan calon nasabah dalam memilih produk dan perusahaan asuransi. Pertama, pilih perusahaan asuransi yang memiliki proses pemantauan kepatuhan tehadap peraturan yang ketat, memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan asuransi yang terpercaya mampu memberikan informasi yang transparan dan mudah diakses. Kedua, pastikan tenaga pemasar terdaftar dan memiliki sertifikasi keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). “Selanjutnya, pastikan telah mendapatkan penjelasan dengan lengkap dari tenaga pemasar dan nasabah telah memahami produk asuransi jiwa yang akan dibeli. Serta tak lupa manfaatkan waktu untuk mempelajari polis asuransi jiwa dengan baik pada masa mempelajari polis asuransi (free look period),” terang Irsan.


Tokio Marine Life Insurance Indonesia sebagai perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di OJK dan berkomitmen kuat dalam membangun industri asuransi yang terpercaya terus beradaptasi dengan masa pandemi ini dan melakukan pengembangan aplikasi Activity Management System (AMS) untuk penjualan Non Face to Face (NF2F). Tujuan dari AMS NF2F ini adalah untuk menjadikan para tenaga pemasar sebagai kepanjangan tangan Tokio marine Life Insurance Indonesia dalam membantu masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan asuransinya tanpa risiko tertular virus COVID-19. 


Tentang Tokio Marine Life Insurance Indonesia

Sejak berdiri tahun 1879 sebagai kelompok perusahaan asuransi umum tertua di Jepang, Tokio Marine Group terus mengembangkan bisnisnya secara global dari bisnis asuransi umum ke bisnis asuransi jiwa dan asuransi internasional. Jaringan internasional terus bertumbuh dan tersebar di 38 negara. 

Pada tahun 2012, Tokio Marine Group hadir di Indonesia sebagai hasil kombinasi keahlian grup dan kebutuhan akan produk serta layanan asuransi jiwa melalui PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia yang menyediakan beragam produk asuransi jiwa mulai dari produk unit-linked, tradisional, dan syariah; termasuk di dalamnya produk-produk asuransi kesehatan, perencanaan keuangan, jaminan pensiun, dan perencanaan pendidikan yang dipasarkan melalui jalur agensi dan distribusi alternatif. Sampai dengan Maret 2021 telah memiliki 9 kantor pemasaran di 9 kota yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan terus berekspansi ke kota-kota lainnya di Indonesia.

Bagaimana teman-teman sudah mulai paham kan tentang produk asuransi dan investasi?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Makanan Penurun Tekanan Darah

Sejak merasa tidak nyaman, jantung sering berdebar, mudah emosi dan gelisah. Saya memutuskan untuk cek kesehatan ke Puskesmas. Dan benar saj...