Senin, 30 Mei 2016

PENTINGNYA KESEIMBANGAN & KECUKUPAN ASUPAN PROTEIN UNTUK KESEHATAN OPTIMAL

Prof Hardin & Ibu Maya

Protein sering saya dengar dalam pembicaraan ibu-ibu sehari-hari dan di berbagai media khususnya televisi. Sekalian saja saya ingin tahu tentang pentingnya keseimbangan dan kecukupan asupan protein untuk kesehatan optimal bersama Prof Dr Hardinsyah dan Maya Vianti Vibrian pada tanggal 26 Mei 2016 di Kota Casablanca.
Protein telah terbukti sebagai salah satu zat gizi yang penting bagi  tumbuh  kembang  anak,  pembentukan  otot  dan  pencegahan  berbagai  penyakit.  Namun faktanya 37% penduduk Indonesia masih kekurangan asupan protein.

Sumber Nutrilite Indonesia

Kondisi masih rendahnya kecukupan protein di kalangan Masyarakat Indonesia ini menurut Profesor Hardinsyah, MS PhD, Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi  dan Pangan  Indonesia  yang  juga merupakan Guru Besar Ilmu Gizi di Institut Pertanian Bogor, disebabkan oleh berbagai faktor antara lain  masih  kurang  tepatnya  pola  konsumsi  pangan  masyarakat,  belum  diprioritaskannya  pangan protein dalam pengeluaran belanja masyarakat, rendahnya daya beli serta kurangnya pemahaman tentang protein berkualitas. 
“Pengeluaran  belanja masyarakat  Indonesia  terhadap  pangan  protein  hanya seperlima  dari  total belanja  pangan,  sementara untuk belanja rokok mencapai 12,3%,  hal ini  mengindikasikan bahwa rendahnya kualitas  asupan protein dan konsumsi pangan masyarakat bukan hanya  karena faktor daya beli,” ujar Profesor Hardinsyah.
Kebanyakan  masyarakat  Indonesia  juga  masih  menjalani  gaya  hidup  yang  berisiko  terhadap kekurangan dan kelebihan gizi bahkan rentan mengalami stres dan terpapar polusi. Misalnya pola makan yang kurang beragam, rendah protein dan vitamin mineral sehingga gizi yang diasup tidak lengkap dan tidak seimbang. 
“Untuk lebih memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi telah memenuhi kebutuhan tubuh, maka konsumsi makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang perlu diterapkan”. 
Kementerian Kesehatan menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi pangan protein (lauk pauk) 2 hingga 4 porsi sehari atau seperlima (20%) dari jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali makan. Suatu  kajian  terkini  menunjukkan  bahwa mengkonsumsi  sekitar  1,5  gr  protein  per  kilogram  berat badan  per hari dapat membuat rasa kenyang lebih lama, mengendalikan berat badan dan faktor resiko metabolik. Melihat fungsinya, nyata bahwa protein dibutuhkan oleh setiap individu dari segala lapisan usia, dari usia anak-anak hingga usia lanjut. Untuk anak-anak, protein sangat dibutuhkan untuk  mendukung  tumbuh  kembang,  sedangkan  bagi  usia  lanjut  penting  dibutuhkan  untuk menjadikan tubuh tetap kuat dan enerjik.

Uniknya di tengah kebutuhan terhadap protein yang tinggi, tubuh kita tidak memiliki kemampuan untuk  menyimpan  protein  setiap  harinya.  Kelengkapan  makanan  yang  dikonsumsi  setiap  hari menjadi kunci. Dalam keadaan tertentu seperti polusi, stres, alergi atau mereka yang vegetarian, konsumsi pangan hariannya perlu dilengkapi dengan suplemen yang sesuai. 
Menurut Profesor Hardinsyah setiap jenis protein mengandung komposisi asam amino yang berbeda, sementara tubuh membutuhkan 9-11 asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. “Oleh karena itu, kualitas asupan protein masyarakat dapat diperbaiki dengan meningkatkan jumlah dan jenis konsumsi pangan protein baik nabati maupun hewani,” ujarnya seraya melanjutkan, “Akan lebih baik lagi bila disertai pilihan pangan protein yang rendah lemak jahat, rendah kolesterol, tinggi serat dan tinggi vitamin - mineral.”
Menjawab kebutuhan suplemen untuk  mendukung pemenuhan  protein tubuh,  Amway Indonesia menghadirkan Nutrilite Hi Protein berbahan dasar kedelai mengandung protein dengan asam amino esensial lengkap. Untuk varian Nutrilite Hi Protein tertentu disertai vitamin dan mineral.
“Nutrilite  Hi  Protein  mengandung  rendah  lemak  dan  laktosa,  serta  bebas  kolestrol.  Karena  itu, produk  ini  dianjurkan  untuk  dikonsumsi  oleh  berbagai  usia,  mulai  anak  usia  2  tahun  hingga konsumen dewasa,” tutur Maya Vianti Fibriani, Nutrilite Brand Manager. 
Nutrilite Hi Protein tersedia dalam bentuk bubuk, sehingga mudah dikonsumsi untuk  mendukung tumbuh kembang anak  dan gaya hidup  sehat  optimal. Produk  ini  juga dapat menjadi  solusi bagi setiap orang yang ingin menambah asupan protein tubuh tanpa tambahan kalori yang berlebihan.
Ternyata sepertiga Penduduk Indonesia masih kurang asupan protein. Amway mendorong Keluarga Indonesia terapkan pola konsumsi makanan seimbang:

  • Masyarakat Indonesia  lebih  banyak  belanja makanan dan minuman jadi serta rokok dibandingkan belanja pangan protein.
  •  Pola belanja tersebut mengakibatkan banyak Penduduk Indonesia kurang konsumsi buah, sayur dan pangan protein, namun kelebihan pangan karbohidrat dan lemak.      

                                                   Sumber foto Nutrilite Indonesia


Tentang NUTRILITE

Nutrilite dari Amway adalah vitamin dan suplemen nomor satu di dunia. Nutrilite menggunakan sistem pertanian  organik, tanpa  pestisida  atau  pupuk  buatan. Lebih dari 6.400 hektar  ladang organik Nutrilite tersebar di Ubajara, Brazil, El Petacal, Mexico, Trout Lake, Washington dan Agricultural Research Farm, California. Sedangkan untuk petani, supplier harus memenuhi sertifikasi Nutricert untuk memastikan bahan baku yang dihasilkan sesuai standar kualitas dan keamanan yang berlaku di Nutrilite.
Nutrilite memiliki lebih dari 150 ilmuwan didukung Laboratorium dan Pengembangan Produk dengan teknologi terdepan. Pengawasan atas produk Nutrilite dilakukan mulai tahap benih hingga produk jadi, menggunakan standar  Good Manufacturing  Practices  (GMP). 



Sumber foto Nutrilite Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Nikmatnya Bento Ramadan HokBen

Irma Wulansari Communication Dept Head PT Eka Bogainti Tak terasa puasa sudah sampai hari ke 12, waktu begitu cepat berlalu, sudah khatam ti...