Jumat, 19 Mei 2023

Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Bumi


Fakta dan kondisi terkini tentang lingkungan di Indonesia

Akhir-akhir ini cuaca tak menentu, terkadang sangat panas, bahkan  masih jam 7 pagi cuaca sudah terasa panas seperti menggigit. Ada Kalanya hujan lebat disertai angin kencang. Jadi ingat saat aku masih kecil, sekitar jam 10 pagi cuaca cerah akan tetapi kurasakan semilir angin yang sejuk. Suasana seperti itu yang kurindukan. 



Kondisi lingkungan Indonesia saat ini bisa dikatakan tidak baik. Karena luas hutan di Indonesia semakin berkurang. Hutan di Kalimantan dan Papua terus mengalami eksploitasi dan ditebang, untuk dijadikan industri ekstraktif. 


Dampak buruk dari industri ekstraktif  sangat luas, selain berkurangnya manfaat hutan sebagai penyerap emisi karbon dioksida,  dan sangat mempengaruhi laju pemanasan global. Pastinya sumber penghidupan puluhan juta masyarakat adat juga terancam. 


Berdasarkan data IPBES bawa setiap tahunnya Indonesia kehilangan hutan seluas 680 ribu hektar, dan ini terbesar di kawasan asia tenggara. Sedangkan data kerusakan sungai yang dihimpun oleh KLHK tercatat bahwa, dari 105 sungai yang ada, 102 sungai diantaranya dalam kondisi tercemar sedang hingga berat. 



Dampak pengalihan fungsi hutan menjadi wilayah industri ekstraktif, baik perkebunan, properti dan pertanian, tambang dan infrastruktur menimbulkan banyak masalah. Kerusakan hutan juga mengakibatkan bencana alam beberapa tahun terakhir. BNPB mencatat terdapat 2. 925 kejadian bencana alam di Indonesia, seperti banjir, puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan serta gelombang panas. 

(sumber info walhi.or.id)


Emisi Karbon

Apa itu emisi karbon? Emisi Karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, solar, LPG, dan bahan bakar lainnya. Secara sederhana emisi karbon adalah pelepasan karbon ke atmosfer.



Emisi karbon merupakan  proses karbon dioksida ke atmosfer yang terjadi secara alami maupun dipicu aktivitas manusia seperti deforestasi, konsumsi listrik, hingga kegiatan industri manufaktur. Dalam hal ini emisi karbon merujuk pada pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon  seperti CO2, kayu hingga bahan bakar hidrokarbon. 




Dampak Emisi Karbon

Mengutip dari www.detik.com, emisi karbon berdampak terhadap perubahan iklim global.

Sedangkan  dampak emisi karbon pada perubahan iklim terhadap lingkungan secara umum, 


●Menimbulkan anomali cuaca/cuaca ekstrem

●Meningkatnya suhu bumi

●Mencairnya es di kutub

●meningkatnya permukaan laut

●Serta meningkatnya resiko kebakaran hutan. 



Emisi Karbon juga berdampak pada Kesehatan

Polusi udara dan cuaca ekstrem, seperti kemarau panjang, hujan yang terus menerus dan gelombang panas berdampak pada kesehatan manusia. Cuaca yang tidak menentu ini memicu munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bakteri, virus, dan parasit.  




Langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak emisi karbon


Mencegah perubahan iklim menjadi semakin buruk adalah tanggung jawab kita semua sebagai penduduk bumi. Berikut langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku



Menanam Pohon

Meskipun lahan untuk menanam pohon saat ini sangat minim. Mari kita bersama sama berusaha untuk menanam pohon. Bersyukur sekali teman-teman yang masih tinggal di daerah dengan lahan kosong. 



Hemat Energi

Saya pribadi sangat hemat dalam penggunaan listrik, dirumah saya tidak menggunakan AC, dan selalu mematikan lampu saat tidak dibutuhkan. Saat siang hari alhamdulilah pencahayaan di rumah kami cukup sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari, ini artinya bisa hemat listrik. 



Gunakan kembali, perbaiki, atau daur ulang barang yang dimiliki


Menggunakan kembali barang yang ada, dan memperbaiki barang yang rusak merupakan salah satu langkah mengurangi emisi karbon. Karena barang barang yang kita gunakan prosesnya menyebabkan emisi karbon. Dari mulai ekstraksi hingga produksi dan pengangkutan sampai ke tangan kita. 


Konsumsi sayur sayuran 

Konsumsi sayur-sayuran merupakan salah satu upaya mengurangi emisi karbon. Dengan konsumsi sayur berarti kita juga akan jauh lebih sehat. 


Tindakan nyata yang dilakukan untuk mewujudkan bumi berdaya dan pulih lebih kuat


■Pengelolaan sampah limbah padat dan cair.


Di lingkungan tempat saya tinggal pengelolaan sampah limbah padat dilakukan dengan cara, setiap rumah tangga mengumpulkan limbah seperti botol botol kemasan bekas, seminggu sekali akan diambil/dikumpulkan oleh kader PKK. Selanjutnya akan diserahkan ke Bank Sampah. 



■Budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca.

Penggunaan pupuk organik dan biogas juga  pengolahan lahan sawah. Penggunaan air irigasi pada lahan sawah secara terus menerus akan mengurangi gas metana ke atmosfer. 



Kalau saya memiliki kesempatan untuk membuat kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi mitigasi risiko perubahan iklim, kebijakan apa yang ingin saya  terapkan: 

~Pertama saya akan buat kebijakan 

Pencegahan dan penanggulangan  kebakaran hutan. 

~Kedua Larangan menebang hutan untuk dijadikan lahan industri maupun perkebunan. 



Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Nikmatnya Bento Ramadan HokBen

Irma Wulansari Communication Dept Head PT Eka Bogainti Tak terasa puasa sudah sampai hari ke 12, waktu begitu cepat berlalu, sudah khatam ti...