Jumat, 20 Januari 2017

Donasi Kita Untuk Mereka Di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia


Sering saat selesai berbelanja di minimarket Alfamart, kasir menanyakan kembaliannya Rp. 1000 mau disumbangkan? Saya sendiri mengiyakan tetapi bertanya-tanya dalam hati, apa iya disumbangkan? Tetapi untuk bertanya langsung pada kasir saya sungkan.


Kemarin tanggal 19 Januari 2017 saya datang langsung ke Jalan Percetakan Negara IX no.10A Jakarta Pusat, lokasi tempat dana yang sering dipertanyakan para konsumen,  padahal tak banyak tetapi sangat berarti jika dikumpulkan untuk mereka yang membutuhkan. Ternyata sudah sejak tahun 2014 Alfamart bekerja sama dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) mengumpulkan donasi dari konsumen Alfamart.

Ibu Icha, Ibu Ira, Pak Nur Rachman 

Sebelum mendengar bagaimana awal mulanya Ibu Ira Soelistyo mendirikan YKAKI, Bapak Nur Rachman (Corporate Communication GM SAT) memaparkan bahwa selama periode 1 sampai 31 Januari 2017, pengelola jaringan Alfamart yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT), kembali mengajak konsumen berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan yang dijalankan bersama YKAKI.


Dana yang terhimpun akan disalurkan sepenuhnya pada YKAKI, guna mendukung operasional  4 rumah singgah anak kanker yang ada di wilayah Makasar, Pekanbaru, Semarang, dan Malang. Keempat rumah singgah tersebut telah disediakan dari hasil donasi konsumen. Kerja sama Alfamart bersama YKAKI tahun ini akan digunakan untuk kebutuhan operasional rumah singgah yang ada, serta membangun kembali rumah singgah di wilayah lainnya.
Nur Rachman juga mengatakan rumah singgah dibangun untuk membantu meringankan beban biaya anak-anak penderita kanker, serta keluarga pendamping yang tengah menjalani pengobatan rawat jalan maupun rawat inap di luar kota asalnya.

Visi YKAKI


Awal Mula YKAKI

Ibu Ira mulai bercerita dengan mata berkaca-kaca, dulu anaknya penderita kanker dan dia berusaha mengobati anaknya hingga ke Belanda. Di Belanda Ibu Ira hanya menempati kamar mandi karena keterbatasan biaya dan fasilitas. Pernah juga saat penyakit anaknya kambuh, Ibu Ira kembali ke luar negeri dan menempati Vihara selama beberapa bulan. Karena itu Ibu Ira berpikir ingin membuat rumah singgah untuk anak penderita kanker. Akan tetapi Tuhan berkehendak lain, anak Ibu Ira meninggal dunia. Sejak itu Ibu Ira tak mau peduli lagi tentang penyakit kanker. Tetapi anaknya berkali-kali datang dalam mimpi menagih janji agar Ibu Ira membuat rumah singgah untuk anak-anak penderita kanker.
Bersama sahabatnya yang bernama Ibu Icha, Ibu Ira mulai berusaha membuat rumah singgah dan diawali dengan mengontrak rumah kecil yang hanya muat untuk 5 pasien. Awalnya ditolak warga karena mereka tak mau di sekitar mereka ada penderita kanker dan takut tertular. Pada saat itu tahun 2005 masih ada yang belum mengerti bahwa penyakit kanker tidak menular. Justru yang dikhawatirkan adalah kita yang bisa menularkan penyakit kepada penderita kanker karena daya tahan tubuh penderita kanker lemah. Pantas saja tadi sebelum masuk ke rumah singgah ini ada tempat mencuci tangan dan disediakan sandal untuk tamu.
Ruang Tidur di Rumah Kita YKAKI

Rumah singgah yang lebih dikenal dengan “Rumah Kita“ tersebut dilengkapi berbagai sarana dan prasarana, mulai dari tempat tidur, lemari, televisi, perlengkapan masak, hingga tenaga pengajar dan tenaga pengurus harian. Selain itu juga disediakan fasilitas belajar melalui program Sekolahku, sehingga selama masa pengobatan anak-anak bisa tetap bermain dan belajar. Pengadaan hingga operasional seluruhnya dikelola oleh pihak yayasan tutur Ibu Ira. 

Tempat cuci tangan sebelum masuk "Rumah Kita"

Rumah Singgah ini menjadi bukti bahwa sekecil apapun yang kita berikan akan bisa bermanfaat besar bagi yang membutuhkan. Kalau Kita Bersama Pasti Bisa (Ira Soelistyo).

Lokasi rumah singgah dipilih berdasarkan ketersediaan serta kedekatan jarak dengan rumah sakit yang memiliki dokter spesialis kanker pada anak di wilayah tersebut. Rumah singgah dibangun dengan suasana yang nyaman serta ramah bagi anak-anak dengan beberapa fasilitas bermain. Lingkungan yang sehat juga tercipta dengan banyaknya ventilasi dan jendela saat saya berkunjung melihat kamar di atas. Ruangannya bersih dan rapi. Ada ruang sekolah, ruang tidur dan ruang penyimpanan bahan makanan. Rumah singgah dibuat senyaman mungkin untuk mendukung kesembuhan anak-anak penderita kanker.
Setelah melalui banyak rintangan YKAKI sekarang sudah banyak mendapat bantuan baik dari pemerintah, maupun perusahaan dan juga para artis. Itu terlihat dari pigura yang ditempel di dinding. Salah satunya Alfamart tadi, yang juga pernah memberikan mobil untuk memfasilitasi antar jemput anak ke rumah sakit.


Ruang penyimpanan sembako di YKAKI


      Persyaratan untuk tinggal di Rumah Kita :

      Pasien anak penderita kanker yang sedang dalam rawat inap / rawat jalan di rumah sakit terdekat.
·        Mendaftarkan diri pada koordinator Rumah Kita serta melengkapi persyaratan yang ditentukan.
·    Orang tua/pendamping bersedia mencuci peralatan makan/minum dan sprei yang digunakan, menjaga dan merawat seluruh perlengkapan dan perabotan rumah, bersama-sama dengan sesama orangtua/pendamping lainnya.
·       Orang tua/pendamping bersedia menjaga keamanan dan ketertiban di Rumah Kita dan lingkungan sekitarnya, bersama-sama dengan sesama orang tua/pendamping lainnya.
·        Dilarang keras merokok di Rumah Kita.
·        Memenuhi biaya tinggal sebesar Rp. 5000/ keluarga/ hari.

Laporan Donasi Alfamart

Selain itu ada pemaparan dari Fahri mengenai berbagai program dari Alfamart selain donasiku. Ada program outlet binaan Alfamart untuk pedagang, renovasi warung dan banyak program CSR lainnya. Ada juga laporan tentang donasi konsumen 2016. Sekarang saat kasir menanyakan apakah kembalian ibu boleh didonasikan? Saya tidak perlu bertanya lagi karena saya sudah yakin. Semoga dana yang terkumpul bisa lebih banyak lagi untuk adik-adik yang sedang menderita kanker. 
Seperti kata Ibu Ira, "Kalau Kita Bersama Pasti Bisa".


Sumber Irma Senja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...