Rabu, 10 Mei 2017

Mengunjungi Dan Belajar Tentang Program Pasuruan Lestari

Blogger Visit AQUA 2017

Berkunjung ke Pabrik AQUA di Keboncandi dan Pandaan yang berada di Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur tidak pernah saya rencanakan sebelumnya. Tetapi takdir Tuhan mengantarkan saya ke sana berkat hobi menulis. Tak hanya ke Kebon Candi, saya dan 9 teman blogger bersama team CSR AQUA juga mendapat kesempatan menanam pohon di Bukit Cinta. Berikut ini cerita selama dua hari satu malam bersama AQUA Lestari.


Bandara Juanda

Berangkat ke Bandara Soekarno Hatta jam 3.20 saya beranikan diri karena pesawat akan membawa kami terbang ke Bandara Juanda pukul 06.00 pagi. Alhamdulillah karena jalanan lancar tak sampai 1 jam saya sudah tiba di Bandara Soeta. Jam 8 pagi kami tiba di Bandara Juanda dan segera menuju ke Pabrik AQUA di Keboncandi. Di pabrik ini adalah tempat memproduksi air yang selama ini saya gunakan sehari-hari yaitu AQUA galon. Setelah sambutan dari bapak M Sunarno dan Hari Wicaksono, kami diajak menyusuri Kalimoyo yang bersih dan bebas dari sampah. Sedangkan tembok di sepanjang kali dipenuhi dengan karikatur yang lucu tentang ajakan menjaga kelestarian lingkungan, bunga-bunga juga terawat dan tertata cantik di tembok. Selanjutnya kami melihat sumur, airnya sangat jernih dan di sini saya melihat kebesaran Tuhan yang telah memberikan sumber air yang bermanfaat bagi semua. Khusus untuk sumur ga boleh difoto ya hehehe.


Selanjutnya kami menuju ke Desa Sukun Kampung Mendalan Winangon, untuk melihat langsung perajin batik Bina Lestari.  Di sana ada pelatihan membatik dengan ciri khas motif daun sirih. Kelompok perajin batik ini diketuai oleh Ibu Fitria dan sudah menjual banyak batik, biasanya mendapat pesanan dari sekolah-sekolah. Para blogger juga bisa mencoba membatik dan ngobrol langsung dengan Ibu Fitria dan para perajin lainnya.Tak lupa semua yang hadir mendapat 1 potong batik sebagai oleh-oleh yang akan dibawa kembali ke Jakarta. Karena sudah waktunya makan siang kami pun segera diajak menuju RM Tengger dengan menu lokal seperti tahu petis, sup iga, sayur daun pepaya yang langsung ludes diserbu.

Menu di RM TENGGER

Setelah mengisi bahan bakar dan kenyang rombongan menuju ke Bromo, tempat dimana AQUA Keboncandi melakukan program konservasi bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), masyarakat desa sekitarnya dan Perhutani serta telah menanam 4200 bibit tanaman endemik lokal. Perhutani sudah menyiapkan lahan seluas 17 ha di Bukit Cinta untuk komitmen penanaman 30.000 pohon per tahun hingga 2020. Program konservasi ini meliputi penguatan kelembagaan masyarakat, pengembangan kebun bibit, penanaman dan pemeliharaan pohon endemik, pelatihan kader konservasi, penelitian dan pemanfaatan hutan non kayu, seperti pohon kayu dan bunga Edelweis. Hingga kini telah ditanam 6000 bibit Edelweis dan kopi di Bukit Cinta.

Saya ga berani kesana 😁




Menanam Pohon Di Bukit Cinta
Kami para blogger juga berpartisipasi menanam sebatang pohon, tapi nyali saya ciut melihat kemiringan lokasi menanam pohon, sehingga saya minta tolong teman yang lain hahaha takut ga bisa balik ke Jakarta. Lokasi tempat kami menanam pohon menanjak sehingga butuh perjuangan untuk tiba di sana karena belum terbiasa. Saya rasa kalau tiap hari seperti ini bisa langsing, seru walau ngos-ngosan. Setelah menanam pohon kami menikmati bakwan petis dan sate kentang, makanan khas lereng Gunung Bromo. Sate Kentang yang berasal dari kentang organik ini enak sekali apalagi disantap bersama-sama sambil menikmati pemandangan yang indah. Kabut datang dan pergi dengan cepat, saat kabut hilang kami segera mengabadikannya. Suara angin pun terdengar sangat jelas. Karena baru pertama ke Bukit Cinta perasaan saya sangat senang, terlintas kapan saya bisa ke sini lagi bareng keluarga. Semoga saja kami bisa melihat pohon-pohon yang teman-teman tanam tumbuh besar. Selanjutnya mobil Jeep membawa kami menuju lautan pasir yang tadi terlihat dari bukit cinta. Jalanan dengan tikungan tajam dan menurun dengan sisi jurang membuat saya sedikit takut, tapi menurut sopir yang merupakan warga asli setempat, beliau sudah hafal setiap tikungan.

Kepiting Cak Gundul


Setelah puas foto-foto kami segera kembali menuju Pandaan untuk makan malam dengan menu spesial Kepiting Cak Gundul. Tiba di Rumah Makan Kepiting Cak Gundul waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 agak melenceng dari rencana yang seharusnya pukul 19.00, biasalah tadi di perjalanan ada yang ke toilet dulu dan ada yang mampir untuk membeli sesuatu hehehe. Setelah kenyang waktunya menuju ke Hotel Surya Tretes untuk beristirahat, agenda esok hari sudah menanti .

Kamar Hotel Surya 

Jam 5 pagi bangun, setelah mandi saya dan Hanni berjalan-jalan ke pasar tradisional Prigen yang ada di dekat hotel. Masih sepi pasarnya, walaupun ada beberapa pedagang yang sudah berjualan. Banyak sekali pedagang menjual buah pisang yang besar-besar, kelihatan bahwa tanah di sini subur. Kalau ga mikir berat membawanya saya pasti beli, lalu kami kembali ke hotel untuk sarapan. Tepat jam 8 pagi kami check out dari hotel untuk menuju ke PAUD Karangjati.


Sekolah Sahabat Mata Air
AQUA  Keboncandi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan BLH dan telah memiliki anggota sebanyak 32 sekolah SD - SMA se-Kabupaten Pasuruan. Agenda tahunan yang dikelola berupa kemah konservasi, kaderisasi cinta lingkungan, kampanye lingkungan, biopori, wetland.

Bersama team CSR AQUA


Bank Sampah dan PAUD Karangjati (AQUA Pandaan)
Sebagai bagian dari inisiatif sosial dan lingkungan, AQUA Pandaan mendampingi warga desa Karangjati untuk mengembangkan Bank Sampah. Sampai saat ini sampah dari 202 KK telah terkelola dan memiliki 68 nasabah tetap, dan terus berkembang. Selain itu tercatat pula 24 nasabah sampah shodaqoh untuk operasional PAUD Karangjati. Untuk aktivitas ini sebanyak 1,7 ton sampah telah tereduksi. Pendidikan tentang pengumpulan sampah ini juga ditularkan ke dalam PAUD Karangjati. Kurikulum lingkungan telah diperkenalkan dengan mengenali sampah yang bernilai, memilah sampah dari rumah dan pengetahuan lingkungan lainnya. Sejak 2011 sudah meluluskan 40 anak, saat ini 20 balita aktif belajar dan dikelola oleh 5 ibu-ibu pendidik. Penggiat Bank Sampah dan PAUD ini secara tidak langsung juga motor dalam pengelolaan lingkungan di Karangjati.

Para Blogger untuk pertama kali melakukan secara simbolis menabung di Bank Sampah yang petugasnya adalah anak-anak TK. Mereka mencatat dan menimbang sampah yang disumbangkan oleh para blogger. Hadir juga ibu-ibu kreatif dengan hasil karya mereka yang mempunyai nilai jual. Menurut cerita Ibu Kepala Sekolah karena sudah terbiasa anak-anak PAUD dan TK ini terkadang menangis jika lupa membawa sampah untuk ditabung pada hari Sabtu. Bahkan ada seorang anak yang menangis saat ayahnya membuang sampah di kali. Terbukti rasa cinta lingkungan akan lebih efektif jika sudah ditanamkan sejak dini. Karena hari sudah siang kami pun berpamitan, dan dibawakan oleh-oleh keripik nangka dan keripik tempe hasil karya warga setempat, yang juga merupakan Produk AQUA Lestari CSR  Binaaan dari PT Tirta Investama Pandaan.



Taman Kehati Sapen, Sumur Resapan, Biopori
Sejak tahun 2015 pabrik AQUA Pandaan mengembangkan Program Konservasi Keanekaragaman  Hayati Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di kawasan hutan Sapen. Saat ini sudah terbangun Pondok Latih Bersama di Sapen sebagai sentra aktivitas untuk kegiatan konservasi dan keanekaragaman hayati.  AQUA Grup mendorong karyawan untuk mengembalikan air sebanyak-banyaknya ke dalam tanah khususnya di daerah resapan. Saat ini telah dicanangkan gerakan satu karyawan 1 biopori. Karyawan bisa membuat biopori di lingkungan rumah masing-masing. Sebagai awal target untuk tahun 2017 ini adalah 4000 lubang biopori untuk karyawan.
Saya dan Blogger lainnya juga melihat langsung sumur resapan yang sudah dibuat di halaman rumah warga, dan kami juga membuat biopori dengan kedalaman 1m dan lebar 10cm. Di Desa Ledhuk ada sebatang pohon yang unik namanya yaitu pohon sungsang. Mengapa dinamakan pohon sungsang? Karena cabang pohon ini tumbuh ke bawah baru kemudian ke atas. Hanya ada satu pohon ini di Desa Ledhuk dan belum ditemukan cara mengembangbiakkannya.
Oleh-oleh Produk Binaan AQUA Lestari

Selanjutnya kami makan siang di rumah Mbah Man bersama penduduk lokal, Camat, Akademisi dan Perhutani dengan menu tradisional. Keramahan ciri khas Indonesia masih terasa di sana, beda dengan perkotaan  yang terkadang sudah mengabaikan keramahtamahan. Saat trekking melihat sumur resapan banyak yang mendampingi kami dan bercerita, hanya saja kelemahan saya susah mengingat nama jika hanya sekali bertemu. Tibalah waktunya berpamitan untuk segera menuju ke Bandara Juanda sebagai antisipasi kemacetan. Lagi-lagi kami dibekali oleh-oleh Kopi  Robusta dan Arabika, serta keripik tempe yang diproduksi oleh LMDH “Bumi Lestari Mulyorejo” Hasil Binaan PT Tirta Investama Pabrik Pandaan.

Akhirnya kami para blogger peserta Visit AQUA 2017 kembali ke Jakarta dengan banyak pengetahuan baru tentang pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang sudah berdiri di Indonesia sejak 1973. Kami jadi paham tentang visi dan komitmen dalam mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam hal sosial dan lingkungan. Inisiatif AQUA Lestari dengan 4 Pilar:
1.       Perlindungan Sumber Daya Air
2.       Pengurangan C02
3.       Optimalisasi Kemasan dan Pengumpulan Sampah Kemasan
4.       Distribusi Produk Secara Berkelanjutan


Saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak AQUA Lestari Pabrik Keboncandi  dan Pabrik Pandaan. Saya mewakili teman-teman juga meminta maaf jika ada kekurangan kami selama perjalanan, yang terkadang kurang tepat waktu atau kelamaan benerin alis dan lipen di toilet 😀😁. Mengapa jadi seperti surat ya tulisan saya. Kalau menurut kalian apa pendapatnya tentang AQUA? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...