Sabtu, 16 Mei 2020

Berbagai Macam Tugas Bidan Desa

"Bidan Andalan dan inspiratif dari pulau Bangka"

Saat mengetahui adanya kompetisi cerita Bidan Andalan 2020, info lengkap di www.tundakehamilan.com.  Saya langsung ingat teman saya sewaktu masih sekolah di Bangka yaitu Heni, kebetulan sekarang dia teman adik saya yang bertugas di Puskesmas Riau Silip,  Bangka. Berikut kisahnya. Bisa juga klik instagram saya @handayani.ria3


Salah satu teman sekolah saya sekarang menjadi seorang bidan yang mengabdikan dirinya di sebuah desa di Provinsi Bangka. Dia selalu berbagi cerita melalui Whatsapp tentang pengalamannya menjadi bidan di desa yang mana warganya masih kurang kesadaran untuk memeriksakan kehamilan dan menjaga jarak kehamilan.


Namanya Heni Asriyanti Amd. Keb
Bertugas di Desa BERBURA Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.

Saat masyarakat enggan datang ke Puskesmas, Heni tak kehabisan akal, dia datang langsung ke rumah-rumah ibu hamil untuk memberikan penyuluhan baik tentang kehamilan, maupun tentang masalah kesehatan reproduksi termasuk pentingnya menjaga jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang tepat.  


Menjadi Bidan PTT Sejak 2007, sekarang Heni bertugas di Bangka tepatnya di Desa Berbura sebagai Bidan Desa. Pengalaman paling menegangkan, saat membantu  ibu yang akan melahirkan dengan posisi bayi sungsang. Ketika itu tengah malam, dalam perjalanan menuju Puskesmas yang jalanan tidak semulus jalan kota, jarak dari rumah ke Puskesmas lumayan jauh, di dalam ambulans bayi sudah ingin keluar, sehingga proses melahirkan pun terjadi di dalam mobil ambulans. Alhamdulillah bayi dan ibu selamat, saya pun merasa tegang saat Heni menceritakan proses melahirkan ini. Karena melahirkan bayi sungsang secara normal sangat berisiko, apalagi di dalam ambulans. 


Menjadi seorang bidan adalah cita- cita Heni dari kecil. Tugas menjadi bidan adalah panggilan jiwa, banyak cerita dan kenangan indah menjadi seorang bidan desa. Dia juga harus siap jika tengah malam atau subuh dijemput suami (keluarga pasien) untuk datang ke rumahnya demi menolong ibu hamil yang akan melahirkan.

Tugas seorang bidan di desa bukan hanya membantu ibu melahirkan, tapi Bidan Desa merupakan ujung tombak dari Dinas Kesehatan daerah. Semua kegiatan atau program dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas menjadikan Bidan Desa sebagai pelaksana di lapangan. 
Bagi masyarakat Bidan Desa juga dianggap layaknya seorang dokter, karena semua yang berhubungan dengan kesehatan Bidan Desa harus tahu dan mengerti.

Bidan Heni juga memberikan penyuluhan pentingnya imunisasi lengkap pada orang tua yang mempunyai balita. Mengadakan Poswindu untuk para Lansia juga salah satu kegiatan Bidan Heni.

*Memberikan penyuluhan pada remaja (WUS), tentang bahaya menikah usia muda bagi kesehatan reproduksi. 
*Penyuluhan pentingnya menggunakan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menjaga jarak kehamilan. 
*Saat perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus Bidan Heni juga bertugas sebagai Tim P3K.
*Di masa sekarang ini, saat wabah corona Bidan Heni harus mendatangi rumah orang dalam pemantauan (ODP), juga memberikan penyuluhan kepada warga, mengenai pentingya menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan benar dan menggunakan masker saat terpaksa keluar rumah. Di sini tantangannya Bidan Heni karena belum mempunyai APD lengkap. 


*Baru-baru ini Heni bercerita jika dia bersama rekannya berkeliling desa menghimbau agar masyarakat tetap berada di rumah dan melakukan jaga jarak. 
*Selain itu dia juga mengajarkan pada warga masyarakat cara membuat disinfektan. Tak lupa memberikan penyuluhan bagaimana cara penyemprotan yang benar. 


Ada banyak lagi cerita menarik Bidan Heni selama menjalankan tugasnya, seperti saat membantu ibu melahirkan dia hanya dibayar dengan kepiting oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Sekarang tugas Bidan Heni, membawa setiap ibu yang akan bersalin ke Puskesmas, karena sejak tahun 2019, setelah keluar PMK No. 43 bahwa tidak boleh lagi persalinan di Poskesdes.

Saat bercerita dia selalu bersemangat karena menjadi bidan adalah panggilan jiwa yang dijalaninya dengan senang hati, karena bisa membantu dan memberikan dampak positif bagi masyarakat adalah kebahagiaan baginya. 

Bidan Heni senang sekali, secara perlahan kesadaran warga untuk memeriksakan kesehatan, kehamilan dan ber KB makin meningkat. Masyarakat di tempat dia bertugas  juga sadar pentingnya ikut program Keluarga Berencana (KB) agar bisa memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka. 

Lanjutkan kawan, semoga apa yang dirimu lakukan menjadi catatan amal, saya tunggu cerita lainnya tentang keseruan selama menjalankan tugas sebagai #BidanAndalan2020 #BeraniBerkontrasepsi

1 komentar:

  1. Waktu aku kecil, Ibuku menjadi ketua Posyandu di dasa wisma kami. Sebulan sekali Posyandu diadakan dirumahku. Waktu itu aku senang sekali ikut-ikutan karena ketemu dengan bidan dan terkadang ketemu dokter juga. Sempat bercita2 menjadi dokter, tapi pupus karena nyerah dengan hapalan biologi hehehe.

    Menjadi nakes memang harus ada panggilan jiwa ya, karena pekerjaaanya tidak mudah dan mendahulukan orang lain. Semoga bu Bidan sehat terus agak bisa terus mengabdi pada masyarakat

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...