Kamis, 21 Desember 2017

Wisata Kuliner Dan Mengenal Budaya Betawi (Umami Food Marathon)

Foto bersama di depan pabrik AJINOMOTO

Assalammualaikum apa kabar semua, kali ini saya kembali mau membahas tentang makanan. Tanggal 16 Desember 2017 lalu saya mengikuti Umami Food Marathon  bersama AJI-NO-MOTO dan Tabloid Bintang. Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Warung Mak Dower di Rawamangun. Karena tempat yang akan kami kunjungi ada tiga destinasi, jam 6 pagi saya sudah berangkat dari rumah dan tak lupa berdoa semoga semua berjalan lancar. Sebelum ke destinasi pertama, saya dan 19 teman blogger lainnya berkumpul di ‘meeting point’ Ajinomoto Office yang beralamat di Jalan Yos Sudarso no. 77 Sunter.


MC Joan
Bapak Fahrurozi

Setelah semua teman-teman blogger berkumpul acara dibuka oleh MC Joan yang super kocak dan membuat suasana menyenangkan. Selanjutnya Bapak Fahrurozi menjelaskan tentang Ajinomoto. Sangat disayangkan sekarang banyak yang menghubung-hubungkan antara kebodohan dengan MSG atau sering kita dengar dengan sebutan micin. Supaya ga ikut-ikutan menyalahkan micin sebaiknya kita cari tahu dulu apa itu MSG.

Apa itu MSG?
Monosodium glutamat (MSG) adalah salah satu komponen pemberi rasa Umami dalam bentuk paling murni. Glutamat sebagai pembentuk rasa Umami ditemukan pertama kali oleh Prof. Kikunea Ikeda pada tahun 1908. Setelah melalui serangkaian penelitian ilmiah terpercaya yang cukup panjang, hasilnya MSG dinyatakan aman jika dikonsumsi secara wajar dan tidak berlebihan. Sebagai manusia kita pastinya bisa  membatasi kebutuhan konsumsi MSG karena jika di konsumsi berlebihan akan menimbulkan rasa yang tidak kita sukai dengan sendirinya. Selama ini banyak sekali isu yang menghubungkan antara MSG dengan penyakit sindrom restoran Cina yang mengakibatkan pusing, mual, muntah dan juga kanker. Padahal isu tersebut tidak berdasarkan fakta ilmiah yang nyata. Isu tersebut muncul dari sebuah artikel yang berdasarkan dugaan pribadi bukan penelitian. Saya sendiri sempat termakan isu dan jadi paranoid. Tapi setelah saya berpikir ulang segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik jadi gunakan MSG secara bijak dan sesuai takaran.


AJI-NO-MOTO
AJI-NO-MOTO adalah penyedap rasa yang dibuat melalui proses fementasi (proses yang biasa digunakan untuk membuat tempe, kecap dan terasi) dengan bahan baku utama tetes tebu pilihan. Berstandar internasional dan dibawah lisensi Ajinomoto Co, Inci, Jepang sebagai perusahaan pertama yang meproduksi penyedap rasa sejak 1909. AJI-NO-MOTO mengandung asam glutamat, sedikit natrium dan air. Asam glutamat adalah salah satu asam amino penyusun protein yang ada di tubuh kita sendiri dan makanan sehari-hari antara lain terdapat di susu, ayam, jamur, telur, tomat, kol dan ikan.

Amankah Ajinomoto dikonsumsi?
  • AJI-NO-MOTO telah diakui Badan Kesehatan Dunia dan Departemen Kesehatan RI sebagai bumbu masak yang aman karena tidak menimbulkan efek samping dalam pemakaiannya.
  • AJI-NO-MOTO aman dikonsumsi anak-anak karena komponen utama adalah asam glutamat yang ada dalam makanan sehari-hari dan ASI (50% kandungan protein ASI adalah asam glutamat).
  • AJI-NO-MOTO aman dikonsumsi ibu hamil karena penambahan bumbu masak dapat menambah kelezatan berbagai masakan bergizi, sehingga asupan gizi ibu hamil pun jadi lebih baik. AJI-NO-MOTO tidak berpengaruh buruk pada janin. Tapi sekali lagi saya tegaskan gunakan secukupnya jangan berlebihan.


Warung Mak Dower
Setelah semua siap kami berangkat menuju ke Warung Mak Dower. Tiba di lokasi sudah disiapkan bermacam menu andalan Warung Mak Dower:
  • Gabus Pucung
  • Cuek Ngacir
  • Genjer Centil
  • Cumi Lenong
  • Tutut Ngibrit
  • Udang Lenjeh
  • Pecak Bandeng
  • Tulang Jambak Sewot
  • Jengkol Nampol
  • Sayur Asem
  • Es Ondel-Ondel

Semua menu saya coba, tapi untuk Jengkol Nampol saya hanya pandangi saja,karena khawatir saat menuju ke desnitasi kedua dan ketiga teman ngobrol saya pingsan karena aroma jengkol 😁. Tapi dari tampilannya Jengkol Nampol cukup menggugah selera. Kalau di rumah mungkin saya sudah menghabiskan 1-3 keping jengkol 😜.
Genjer Centil ini adalah menu favorit saya, karena sayur genjer sudah jarang ditemukan. Dari penyajiannya yang masih berwarna hijau tapi saat masuk ke mulut terasa lembut dan terasa krenyes-krenyes. Walaupun sederhana hanya ditambahkan tauco dan irisan oncom tapi sayur gencer centil ini pas dengan selera saya. Untuk bumbu saya rasa hanya bawang putih, bawang merah, lada, garam, gula, dan menurut Chef dari warung Mak Dower menggunakan sedikit AJI-NO-MOTO. Sebagai orang yang bisa masak di dapur (sombong) saya tahulah soal bumbu.

Cumi Lenong

Pecak Bandeng
Cumi Lenong ini adalah menu favorit saya kedua karena cumi dimasak apa saja enak. Dimakan dengan nasi panas pas banget. Untuk Tulang Jambal Sewot ini juga pas sekali dengan selera saya karena Ikan Asin tuh termasuk makanan mewah bagi saya. Saya paling malas masak ikan asin di rumah karena baunya ga akan hilang seharian. Dari segi rasa juga pedesnya memang bikin sewot dan rasa khas ikan jambal membuat lidah bergoyang. Untuk menu Tutut Ngibrit saya sempat mencoba beberapa hanya saja terasa hambar apa karena saya baru saja makan Tulang Jambal Sewot yang asin.


Es Ondel-Ondel dengan campuran tape,cincau hitam dan merah, ditambah biji selasih di atasnya cukup menyegarkan tenggorokan setelah menyantap berbagai menu yang menggoyang lidah. Lumayan bisa menetralisir rasa pedas di lidah.


Secara keseluruhan menu di Warung Makan Mak Dower enak dan lezat menurut saya. Apalagi jika disantap bersama keluarga. Lokasinya juga nyaman dan bersih. Bolehlah kalau mau ajak keluarga makan di sini.


Demo Masak Bersama Chef Ari Galih
Setelah semua selesai makan, acara selanjutnya adalah demo masak dari chef Ari Galih yang memperagakan dua menu yaitu Gabus Pucung dan Pecak Bandeng. Diselingi penjelasan dari dr. Diyah Eka Andayani SP.GK. M.Gizi.
Konsumsi MSG dalam batas wajar tidak masalah. Yang jadi masalah dan bikin bodoh itu sebetulnya bukan MSG tapi jika kita kurang konsumsi ikan, daging, dan sumber protein lainnya”.

Sedangkan Chef Ari Galih memberikan tips memasak yang terpenting adalah:
“Bumbu dasar seperti bawang putih, lada, dan garam. Untuk penggunaan MSG cukup di akhir proses masak. Apabila ada yang dirasa kurang, baru tambahkan MSG secukupnya”.

Soto Betawi

Soto Betawi H. Husen
Selanjutnya saya berserta rombongan menuju destinasi kedua Warung Soto Betawi H. Husen. Karena jalanan macet kami tiba di warung H. Husen Jam 10:30 dan suasana warung sudah penuh. Ternyata banyak sekali yang ingin merasakan kelezatan Soto Betawi ini. Saya sendiri karena kurang suka makanan bersantan tapi penasaran mencoba rasa Soto Betawi ini. Soto dengan isian babat,daging, dan jeroan, ditambah perasan jeruk limau dan emping melinjo goreng. Jika suka bisa ditambahkan acar dan sambal yang tersedia di setiap meja. Mungkin bagi yang suka Soto Betawi ini sangat enak. Apalagi disantap saat perut terasa lapar. Buktinya pengunjung tak pernah sepi. Berhubung pengunjung semakin banyak dan kami masih harus menuju destinasi ketiga, kami segera menuju ke bus yang akan membawa kami ke destinasi selanjutnya.


Pusat Budaya Betawi Setu Babakan
Setelah sedikit bermacet-macetan akhirnya kami tiba di Setu Babakan. Anak saya sering lho ke sini, saya sendiri baru pertama kali 😁. Anak saya ke Setu Babakan bersama Uaknya yang kebetulan orang Betawi asli. Saya beserta rombongan disambut tarian tradisional khas Betawi “Ngecak Setapak”. Tak lupa penjelasan dari pemandu wisata mengenai barang-barang antik yang ada di Museum Betawi. Ada kebaya encim, alat musik tanjidor, sepeda ontel, dan peralatan masak tradisional yang sudah jarang saya jumpai.


Setu Babakan adalah sebuah danau buatan yang dijadikan tempat wisata oleh warga setempat. Sebenarnya fungsi utama dari danau ini bukanlah untuk destinasi wisata. Pada awal pembangunannya, danau ini berfungsi sebagai penampung air resapan, tetapi seiring berjalannya waktu danau ini kemudian berfungsi sebagai pusat pelestarian warisan budaya Jakarta yang umum disebut dengan Perkampungan Budaya Betawi dan juga sebagai tempat wisata. Perkampungan Budaya Betawi ini pertama kali diresmikan oleh Bapak Sutiyoso yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur, yaitu pada tanggal 18 Agustus 2000.

Lokasi Setu Babakan
Letak Setu Babakan tidak jauh dari pusat kota Jakarta yaitu di perkampungan Betawi, tepatnya di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Di sekitar setu juga banyak penjual yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman. Makanan yang umum dijajakan di Setu Babakan yaitu makanan khas betawi di antaranya Arum Manis, Kerak Telor, Toge Goreng, Nasi Uduk, Rujak Bebek, Nasi Ulam, dan Buah Buni. Sedangkan minuman yang umum dijajakan di Setu Babakan yaitu Bir Pletok, Es Potong, dan Es Duren. Pakaian khas Betawi juga banyak dijual di sini. Oh iya saya bersama teman-teman sempat naik Andong setelah melihat kerajinan batik khas Betawi. Tarif naik andong adalah Rp 20.000,- untuk sekali jalan berisi 3-4 orang.

Bahan untuk membuat Bir Pletok

Bir Pletok
Selanjutnya kami menyaksikan langsung cara pembuatan bir pletok. Walaupun dinamakan bir, minuman ini sama sekali tidak mengandung alkohol. Minuman ini sangat pas diminum saat musim hujan, karena bisa menghangatkan badan juga mencegah masuk angin. Sejarah bir pletok, dulunya minuman ini biasanya disajikan dalam keadaan dingin. Pendinginan minuman ini dilakukan dengan menuangnya ke dalam seruas bambu, diisi dengan beberapa bungkah es batu, ditutup mulut bambu yang terbuka, dan kemudian diguncang-guncang sehingga menimbulkan bunyi pletok-pletok.
Bahan-bahannya terdiri dari secang, cengkeh, pala, daun pandan, daun jeruk, batang kayu manis, batang serai, jahe (bakar dan geprek), kapulaga, buah pekak, kayu misoyi, garam, lada hitam, cabe jawa, dan air. Sewaktu mendidih aroma dari bir pletok ini sangat wangi. Dan pas sekali Jakarta sedang diguyur hujan saat saya dan teman-teman mencoba Bir Pletok ini sehingga terasa hangat di tubuh.


Kerak Telor
Kerak telor adalah makanan khas Betawi, yang proses memasaknya mengunakan  arang batok kelapa sehingga memberikan rasa dan aroma yang khas. Bahan yang  digunakan pun sangat  mudah didapat.Bahan-bahan untuk membuatnya seperti telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam, dan gula pasir. Sebaiknya memang membeli saja kerak telor karena dengan membeli kita akan mendapatkan rasa yang pas karena yang membuat pastinya sudah ahli, sekaligus kita ikut melestarikan makanan khas Betawi ini.

@BintangTabloid
@BintangTabloid

Senang sekali bisa mengikuti rangkaian acara Umami Food Marathon. Jadi makin paham bagaimana penggunaan MSG yang tepat, dan bisa merasakan berbagai kuliner khas Betawi bersama para blogger dan Tabloid Bintang. Selain itu bisa mengunjungi Pusat Budaya Betawi yang ada di Setu Babakan. 


Dapur Umami
Twitter : @dapurumami
Instagram : @dapurumami.id
Facebook :  ASLI Masako

Tabloid Bintang Indonesia
Twitter : @BintangTabloid
Instagram : @BintangTabloid
Facebook : Tabloid BINTANG Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...